Thursday 26 September 2013

"Rohani: Israel Harus Bergabung dengan NPT"

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rohani seraya menjelaskan bahwa tidak ada bangsa yang boleh memiliki senjata nuklir menekankan, Rezim Zionis Israel harus segera bergabung dengan Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT).

FNA melaporkan, Hassan Rohani yang berpidato di sidang pelucutan senjata nuklir dunia di PBB menekankan bahwa Tel Aviv harus menandatangani perjanjian NPT.

Selain itu, mewakili Gerakan Non Blok (GNB), Rohani mengusulkan 26 September diperingati sebagai hari dunia pemusnahan senjata nuklir.

Di awal pidatonya, Rohani memuji negara-negara non nuklir yang bersedia mundur secara sukarela dari memanfaatkan senjata atomnya atau memusnahkan senjata haram ini. Menurut Rohani sikap ini sangat penting dalam pelucutan senjata pemusnah massal.

Rohani menambahkan, "Saya ingin mengakui peran vital kawasan bebas senjata nuklir dalam proses pelucutan senjata pemusnah massal dan perdamaian serta keamanan internasional. Dan saya harus memuji peran menentukan negara-negara non nuklir khususnya negara anggota GNB yang menjadi bangian terbesar kawasan ini."

Ia menekankan, "Saya mewakili GNB meminta seluruh negara nuklir dunia meratifikasi protokol tambahan terhadap seluruh perjanjian terkait pembentukan zona bebas nuklir dan menghormati kondisi non nuklir kawasan tersebut."

"Saya meminta dengan sangat kepada negara berkekuatan nuklir segera menandatangani protokol terkait perjanjian kawasan bebas senjata nuklir di wilayah Asia Tenggara dan dokumen yang berkaitan dengannya," kata Rohani.

Ia menjelaskan, Israel sebagai satu-satunya non anggota NPT di kawasan ini harus segera bergabung dengan traktat tersebut sehingga seluruh aktivitas nuklirnya berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Menurut Rohani, masyarakat internasional harus segera  menggalang upaya ganda dalam mendukung terbentuknya zona bebas nuklir di mana terbentuknya kawasan ini akan memberi sumbangsih besar dalam terealisasinya pelucutan senjata nuklir. 

(IRIB Indonesia/MF)

No comments:

Post a Comment